Adakan Pembekalan Tingkat Paroki, Komisi KPKC Kevikepan Yogyakarta Timur Siap Menjadi Motor Gerakan Pemilu Damai dan Paroki Hijau

JURNAL KATOLIK - Komisi Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Kevikepan Yogyakarta Timur mengadakan pelatihan dan pembekalan untuk TIM KPKC tingkat paroki.

Tim KPKC di tingkat Paroki dipandang memiliki peran penting dalam mewujudkan misi Gereja terkait pemeliharaan perdamaian, terutama untuk menghadapi masa-masa pemilihan umum atau tahun politik 2023—2024.

Dengan mengambil tema "Tim KPKC Siap Menjadi Motor Gerakan Pemilu Damai dan Paroki Hijau", pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri tim serta dapat aktif, dinamis dan humanis dalam mendampingi umat.

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian Selasa 23 Mei 2023

Agustinus Sumaryoto, Ketua Komisi KPKC Kevikepan Yogyakarta Timur mengatakan, dengan pelatihan dan pembekalan ini, aktivis-aktivis di paroki bisa lebih hidup, karena mereka menjadi ujung tombak gerakan paroki hijau dan pemilu damai di masing-masing paroki.

"Peserta diharapkan menjadi lebih siap untuk menjadi motor penggerak pemilu damai dan paroki hijau. Dengan pertemuan ini terbangun jejaring kerjasama, peserta menjadi lebih percaya diri, semangat dalam pelayanan dan peka terhadap persoalan-persoalan umat di sekitarnya," jelas Agustinus melansir dari laman resmi Keuskupan Agung Semarang.

FX.Siswo Murdwiyono pemateri metode dan teknik penerapan Hipnoterapi, menyambut baik pelatihan bagi tim KPKC. Metode yang dipergunakan yaitu ilmu hipnosis, ilmu yang bicara tentang bagaimana mengolah bawah sadar manusia, sehingga perasaan, perilaku dan perbuatan dikendalikan oleh bawah sadar yang baik.

Pesan Paus Fransiskus Dalam Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-57

"Pelatihan Hipnosis ini sangat penting, karena saat ini banyak tekanan-tekanan di masyarakat, salah satunya pasca pandemi, politis dan tekanan ekonomi, membuat orang kehilangan arah hidupnya, dan tidak mengenal jati dirinya. Saya sangat terpanggil dan konsen akan masalah ini, dengan meluruskan kembali pola pikir atau mindset yang salah dari mereka," kata FX.Siswo Murdwiyono.

Siswo berharap, para perserta dapat membangun jejaring, sehingga semakin banyak orang paham dengan ilmu hipnosis. 

"Setelah mengikuti pelatihan hipnosis bisa terbuka wawasannya, dapat mengetahui apa sebabnya orang mengalami perubahan perilaku, perasaan dan pikiran, dan dapat membantu dengan semacam terapi atau bantuan," lanjutnya.

Hadir Di Rapimnas Riau, Pemuda Katolik Banten Akan Lakukan Penguatan Kader

 

Pelatihan dan pembekalan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (20-21 Mei 2023) bertempat di Panti Semedi Wisma PTPM, Sosrowijayan, Sosromendudan, Gedong tengen Yogyakarta.***

 

Editor

Editor Jurnal Katolik